Komunikasi Dalam Organisasi
Nama: Raden Bimo Satrio
Kelas: 2KA18
NPM: 15111723
Definisi
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Komunikasi Dalam Organisasi
Pengertian Komunikasi
Untuk memahami pengertian manajemen komunikasi, terlebih dahulu dijelaskan pengertian komunikasi secara umum. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communication yang berarti ‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaranpikiran’. Jadi, secara garis besar, dalam suatu proses komunikasi harus lah terdapat unsure – unsure kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikeran dan pengertian antara komunikator (penyebarpesan) dan komunikan (penerimapesan).
Jenis Proses Organisasi
Dalam bahasan ini, di bicarakan pula mengenai proses-proses yang terjadi dalam organisasi (formal). Adapun mengenai proses-proses tersebut antara lain :
- Proses mempengaruhi ( wewenang dan kekuasaan )
Suatu proses adalah setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Sedangkan pengaruh menurut Scott dan Mitchell merupakan suatu transaksi sosial dimana seorang atau kelompok orang digerakkan oleh seseorang atau kelompok orang lain untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi. Dalam hal ini suatu pengaruh sangat berhubungan dengan kekuasaan dan wewenang. Yang dimaksud dengan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempunyai pengaruh, sedangkan wewenang merupakan salah satu tipe dari kekuasaan.
Dalam proses mempengaruhi memcakup tiga unsur yaitu :
Secara singkat proses mempengaruhi dapat digambarkan sebagai berikut :
O -> P
Metoda-metoda mempengaruhi tersebut, dilaukan dalam banyak konteks, hal ini benar terutama bila didasarkan pada kenyataan bahwa O dan P dapat ditafsirkan sebagai kelompok maupun individual. Oleh karena itu, daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan berikut :
1. PENGERTIAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
a. Definisi
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan di antara berbagai alternatif yang mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan berkaitan erat dengan semua fungsi-fungsi manajemen tradisional.
b. Jenis-jenis Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan diinterpretasikan sebagai tercakup pada fungsi perencanaan manajemen, karena perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang, seperti penetapan tujuan, penentuan sumber daya yang digunakan dan pemutusan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan. Ada beberapa jenis pengambilan keputusan organisasi melalui pengklasifikasikan sebagai berikut :
- Keputusan-keputusan perseorangan dan organisasi
Adalah keputusan yang dilakukan oleh perseorangan berupa keputusan berpatisipasi dan keputusan berproduksi demi organisasi.
- Keputusan-keputusan pribadi dan organisasional
Chester Barnard menjelaskan adanya perbedaan antara keputusan pribadi dan organisasional yaitu, perbedaan dasarnya adalah bahwa keputusan-keputusan pribadi (personal decision) biasanya tidak dapat di delegasikan kepada orang lain, sedangkan keputusan-keputusan organisasional (organizational decision) sering didelegasikan.
- Keputusan-keputusan dasar dan rutin
Mc. Farland mengemukakan bahwa keputusan-keputusan dasar merupakan keputusan unit investasi dalam jumlah besar, keputusan satu kali yang menyangkut komitmen (keterkaitan) jangka panjang dan relatif permanen, dan tinggi derajat pentingnya karena suatu kesalahan pengambilan keputusan akan mencelakakan organisasi secara serius. Sedangkan keputusan rutin adalah keputusan-keputusan yang sangat berlawanan dengan keputusan dasar. Tipe keputusan ini merupakan keputusan setiap hari bersifat sangat repetitif (berulang-ulang) dan mempunyai sedikit dampak pada organisasi keseluruhan.
Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secra organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.
c. Faktor
Berikut ini adalah berbagai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan :
1. Posisi
Posisi dibedakan menjadi letak posisi dan tingkatan posisi dalam pengambilan keputusan. Letak posisi dibedakan menjadi pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer). Sedangkan tingkatan posisi dibedakan menjadi strategis, pilicy (kebijakan), peraturan, organisasional, operasional, dan teknis.
2. Masalah
Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang diharapkan. Dapat dibedakan menjadi :
Masalah terstruktur dan tidak terstruktur. Selain itu dapat dibedakan juga menjadi masalah rutin dan insidentil.
3. Situasi
Dapat dibedakan menjadi faktor yang konstan dan tidak konstan.
4. Kondisi
Suatu keadaan yang berlaku pada tempat atau dimana kegiatan itu berlangsung.
5. Tujuan
Selain faktor diatas, pendapat lain mengenai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam organisasi adalah :
1. Keadaan interen organisasi.
2. Keadaan ekstern organisasi.
3. Tersedianya informasi yang diperlukan.
4. Kepribadian dan kecakapan pengambilan dan keputusan.
Struktur organisasi :
Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun organisasi yang merupakan suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan.
Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
Keputusan manajerial
Pengambilan keputusan (decision making) adalah proses identifikasi masalah dan kesempatan kemudian memecahkannya. Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian vital dari maanjemen yang baik, karena keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana suatu cara organisasi menyelesaikan masalah, mengalokasikan sumber daya dan meraih sasaran
4 keputusan manajerial sebagai pembentuk struktur organisasi :
Pembagian kerja
Pendelegasian kewenangan
Pembagian Departemen
Rentang Kendali
Pembagian Kerja
Para manager membagi seluruh tugas organisasi menjadi pekerjaan-pekerjaan khusus yang tersusun dari aktivitas-aktivitas khusus. Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa pembagian kerja akan mempengaruhi tingkat prestasi organisasi melalui minimisasi ketergantungan pada individu-individu tertentu atau perpindahan yang percuma komponen-komponen pekerjaan besar
Pendelegasian kewenangan (delegation of authority)
mengacu secara khusus pada kewenangan pengambilan keputusan, bukan melakukan pekerjaan. Pendelegasian kewenangan memiliki efek positif pada pengembangan manager professional, dan membawa iklim persaingan dalam organisasi.
Pembagian departemen :
Pembagian departemen ini dapat dikelompokkan menjadi pembagian departemen berdasarkan
Fungsinya (functional departementalization)
Wilayah (geographic departementalization)
Produk (product departementalization)
Pelanggan (customer departementalization).
Rentang kendali
jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. rentang ini merupakan satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi.
SUMBER BUKU : PROF. DEDDY MULYAN, M.A.,Ph.D. ILMU KOMUNIKASI, SUATU PENGANTAR, JULI 2010
Kelas: 2KA18
NPM: 15111723
Definisi
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Komunikasi Dalam Organisasi
Pengertian Komunikasi
Untuk memahami pengertian manajemen komunikasi, terlebih dahulu dijelaskan pengertian komunikasi secara umum. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communication yang berarti ‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaranpikiran’. Jadi, secara garis besar, dalam suatu proses komunikasi harus lah terdapat unsure – unsure kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikeran dan pengertian antara komunikator (penyebarpesan) dan komunikan (penerimapesan).
Jenis Proses Organisasi
Dalam bahasan ini, di bicarakan pula mengenai proses-proses yang terjadi dalam organisasi (formal). Adapun mengenai proses-proses tersebut antara lain :
- Proses mempengaruhi ( wewenang dan kekuasaan )
Suatu proses adalah setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Sedangkan pengaruh menurut Scott dan Mitchell merupakan suatu transaksi sosial dimana seorang atau kelompok orang digerakkan oleh seseorang atau kelompok orang lain untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi. Dalam hal ini suatu pengaruh sangat berhubungan dengan kekuasaan dan wewenang. Yang dimaksud dengan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempunyai pengaruh, sedangkan wewenang merupakan salah satu tipe dari kekuasaan.
Dalam proses mempengaruhi memcakup tiga unsur yaitu :
- Orang yang mempengaruhi ( O ).
- Metoda mempengaruhi ( -> ).
- Orang yang dipengaruhi ( P ).
Secara singkat proses mempengaruhi dapat digambarkan sebagai berikut :
O -> P
Metoda-metoda mempengaruhi tersebut, dilaukan dalam banyak konteks, hal ini benar terutama bila didasarkan pada kenyataan bahwa O dan P dapat ditafsirkan sebagai kelompok maupun individual. Oleh karena itu, daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan berikut :
- Antara perseorangan
- Kelompok dengan seseorang
- Kelompok dengan kelompok
- Seseorang dengan kelompok
1. PENGERTIAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
a. Definisi
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan di antara berbagai alternatif yang mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan berkaitan erat dengan semua fungsi-fungsi manajemen tradisional.
b. Jenis-jenis Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan diinterpretasikan sebagai tercakup pada fungsi perencanaan manajemen, karena perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang, seperti penetapan tujuan, penentuan sumber daya yang digunakan dan pemutusan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan. Ada beberapa jenis pengambilan keputusan organisasi melalui pengklasifikasikan sebagai berikut :
- Keputusan-keputusan perseorangan dan organisasi
Adalah keputusan yang dilakukan oleh perseorangan berupa keputusan berpatisipasi dan keputusan berproduksi demi organisasi.
- Keputusan-keputusan pribadi dan organisasional
Chester Barnard menjelaskan adanya perbedaan antara keputusan pribadi dan organisasional yaitu, perbedaan dasarnya adalah bahwa keputusan-keputusan pribadi (personal decision) biasanya tidak dapat di delegasikan kepada orang lain, sedangkan keputusan-keputusan organisasional (organizational decision) sering didelegasikan.
- Keputusan-keputusan dasar dan rutin
Mc. Farland mengemukakan bahwa keputusan-keputusan dasar merupakan keputusan unit investasi dalam jumlah besar, keputusan satu kali yang menyangkut komitmen (keterkaitan) jangka panjang dan relatif permanen, dan tinggi derajat pentingnya karena suatu kesalahan pengambilan keputusan akan mencelakakan organisasi secara serius. Sedangkan keputusan rutin adalah keputusan-keputusan yang sangat berlawanan dengan keputusan dasar. Tipe keputusan ini merupakan keputusan setiap hari bersifat sangat repetitif (berulang-ulang) dan mempunyai sedikit dampak pada organisasi keseluruhan.
Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secra organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.
c. Faktor
Berikut ini adalah berbagai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan :
1. Posisi
Posisi dibedakan menjadi letak posisi dan tingkatan posisi dalam pengambilan keputusan. Letak posisi dibedakan menjadi pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer). Sedangkan tingkatan posisi dibedakan menjadi strategis, pilicy (kebijakan), peraturan, organisasional, operasional, dan teknis.
2. Masalah
Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang diharapkan. Dapat dibedakan menjadi :
Masalah terstruktur dan tidak terstruktur. Selain itu dapat dibedakan juga menjadi masalah rutin dan insidentil.
3. Situasi
Dapat dibedakan menjadi faktor yang konstan dan tidak konstan.
4. Kondisi
Suatu keadaan yang berlaku pada tempat atau dimana kegiatan itu berlangsung.
5. Tujuan
Selain faktor diatas, pendapat lain mengenai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam organisasi adalah :
1. Keadaan interen organisasi.
2. Keadaan ekstern organisasi.
3. Tersedianya informasi yang diperlukan.
4. Kepribadian dan kecakapan pengambilan dan keputusan.
Struktur organisasi :
Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun organisasi yang merupakan suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan.
Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
Keputusan manajerial
Pengambilan keputusan (decision making) adalah proses identifikasi masalah dan kesempatan kemudian memecahkannya. Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian vital dari maanjemen yang baik, karena keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana suatu cara organisasi menyelesaikan masalah, mengalokasikan sumber daya dan meraih sasaran
4 keputusan manajerial sebagai pembentuk struktur organisasi :
Pembagian kerja
Pendelegasian kewenangan
Pembagian Departemen
Rentang Kendali
Pembagian Kerja
Para manager membagi seluruh tugas organisasi menjadi pekerjaan-pekerjaan khusus yang tersusun dari aktivitas-aktivitas khusus. Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa pembagian kerja akan mempengaruhi tingkat prestasi organisasi melalui minimisasi ketergantungan pada individu-individu tertentu atau perpindahan yang percuma komponen-komponen pekerjaan besar
Pendelegasian kewenangan (delegation of authority)
mengacu secara khusus pada kewenangan pengambilan keputusan, bukan melakukan pekerjaan. Pendelegasian kewenangan memiliki efek positif pada pengembangan manager professional, dan membawa iklim persaingan dalam organisasi.
Pembagian departemen :
Pembagian departemen ini dapat dikelompokkan menjadi pembagian departemen berdasarkan
Fungsinya (functional departementalization)
Wilayah (geographic departementalization)
Produk (product departementalization)
Pelanggan (customer departementalization).
Rentang kendali
jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. rentang ini merupakan satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi.
SUMBER BUKU : PROF. DEDDY MULYAN, M.A.,Ph.D. ILMU KOMUNIKASI, SUATU PENGANTAR, JULI 2010
Comments
Post a Comment